Blogger Widgets

Beberapa Minggu yang lalu, isu beras plastik membuat heboh media, pasar dan dapur masyarakat Indonesia. Jajaran kepolisian, tentara, ahli giji, ahli pangan dan bahkan Presiden sendiri mengundang rapat kabinetnya khusus membahas beras plastik. Setelah kerja keras berbagai pihak mulai dari polisi, laboratorium, sukarelawan selama dua minggu untuk meneliti beras plastik itu, akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa isu beras palsu itu ternyata palsu. Apa yang menjadi fakta dan data kesimpulan isu beras palsu ternyata palsu?
1. Fakta kebenaran film pendek Youtube
Isu: Dalam video yang diunggah di Youtube, tampak seorang pekerja pria tengah memilih limbah-limbah plastik yang akan dijadikan sebagai bahan baku campuran beras. Selanjutnya limbah plastik itu dileburkan dalam sebuah mesin hingga berbentuk cairan. Setelah diubah bentuk, maka plastik ini kemudian dicetak menjadi seperti benang. Tak berapa lama kemudian, plastik berbentuk benang itu diarahkan ke mesin pemotongan lain agar bisa dibentuk menjadi beras.

Setelah kita melalui berbagai spekulasi tentang akan atau tidaknya FIFA menjatuhkan sanksi untuk Indonesia, hari Sabtu (30/5) FIFA secara resmi memberikan sanksi untuk PSSI. Sanksi berupa dicabutnya keanggotaan Indonesia dari FIFA dan tidak diizinkannya klub maupun timnas Indonesia untuk berlaga di kompetisi Asia maupun internasional. Namun, FIFA masih mengizinkan Timnas U-23 untuk mengikuti SEA Games. Sanksi yang dijatuhkan tanpa batas waktu yang ditentukan ini diawali oleh SK pembekuan PSSI dari Kemenpora yang berujung pada perselisihan panjang antara pemerintah dan PSSI. Adapun FIFA akan mencabut sanksi ini apabila PSSI telah menyelesaikan permasalahannya.
Akhirnya seperti prediksi banyak pihak, FIFA mengeluarkan sanksi kepada Indonesia. Dalam surat keputusannya yang ditandatangani oleh Sekretaris Jendral FIFA, Jerome Valcke, Indonesia dilarang mengikuti, mengadakan, dan berpartisipasi  dalam pertandingan sepakbola Internasional. Dalam sanksi yang tidak ditentukan batas waktu berlakunya, FIFA sepertinya masih berbaik hati dengan mengizinkan Indonesia ikut dalam pertandingan-pertandingan sepakbola dalam SEA Games Singapura 2015 yang saat ini baru  saja berlangsung.

            Rasanya tak ada henti-hentinya gonjang-ganjing politik ditubuh partai Golkar. Pada awalnya saya mempercayai bahwa perpecahan ini adalah hanya upaya setting pangung politik saja untuk bargaining position partai saja dengan pemerintah, seperti drama politik dua kaki yang selama ini di praktekkan oleh Golkar. Namun ternyata dugaan saya keliru seratus persen, ternyata golkar ternyata telah mengalami pergeseran budaya partai dan kepentingan partai. Pada awalnya mereka hanya mempercayai bahwa tidak ada hal yang lebih penting  selain partai golkar itu sendiri, dibanding tentang siapa yang memegang kekuasaan di dalam Golkar. Paradigma itu telah bergeser kepada kepentingan kekuasaan saja, dan telah susah untuk di konsolidasikan antara kepentingan penguasa satu dengan penguasa lainnya di tubuh partai Golkar, dan kini golkar telah turun derajat seperti partai-partai lainnya yang pengurusnya sibuk mengurusi perutnya sendiri-sendiri dibanding kebesaran nama partai golkar sebagai rumah besar.
Pertarungan kubu Abu Rizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono ini nampaknya belum juga menemui jalannya, dan justru semakin meruncing kepada perpecahan. Pasca sidang Mahkamah Partai Golkar yang dipimpin oleh senior golkar Prof Muladi, ditambah lagi dengan adanya surat keputusan dari Menkum-Ham belum juga mampu menghentikan pertarungan kedua belah kubu, dan justru membuat kubu Ical semakin meradang, dan membuat upaya benturan politik semakin meluas.

animasi bergerak gif

About this blog

Hanya blog iseng buatan mahasiswa Gunadarma untuk kelancaran perkulihannya :)

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.